Creative Share Production

YouTube Channel and a Movie Production made by Laga Satriatama is.

JPIP Award 2013

Adalah event dimana saya dan tim kreative saya ikut serta membantu pembuatan video pemilihan 33 provinsi oleh Walikota Banjarbaru.

Jumat, 24 Oktober 2014

Visi dan Misi



Visi

Membentuk perusahaan yang berwawasan global dan siap bersaing secara global.
Membentuk tim kerja yang kreatif, solid, inovatif, unggul, sehat yang siap bersaing dalam era globalisasi.
Mengatasi pengangguran dengan membuka lapangan kerja yang seluas-luasnya di berbagai bidang sesuai dengan segment pasar dan permintaan.

Misi

Membawa tim kerja ke arah atmosfir kerja yang positif dan konstruktif.
Membentuk Lingkungan kerja yang kreatif, inovatif, kompeten secara sehat, adil, non deskriminatif.
Membentuk SDM yang tangguh dan siap bersaing secara sehat, maju, berkarakter dan sanggup berkompetisi secara global.
Menjadi Perusahaan yang profesional, berteknologi tinggi, mampu menghasilkan laba dan pertumbuhan usaha yang menjamin eksistensi perusahaan melalui penguasaan pasar nasional dan internasional, dan mampu memenuhi kewajiban kepada stake holder.

Gambar






















Daftar Hadir



DAFTAR HADIR



Rabu, 22 Oktober 2014

Hasil Praktek Kerja

A.   Pekerjaan yang Dilakukan

Pekerjaan-pekerjaan yang penulis lakukan saat Pendidikan Sistem Ganda (PSG) seperti melakukan Pengukuran Redaman kabel Fiber Optic, belajar Perakitan dan Instalasi Kabel Fiber Optik, Validasi Data E1, dan lain-lain.
Namun untuk lebih terarah penulis akan melaporkan suatu kegiatan yang berkaitan dengan laporan ini, yaitu mengenai Pengukuran Redaman Kabel FO.

B.   Prosedur Kerja

Pembimbing dihubungi oleh pihak Sentral dan diberitahukan bahwa ada gangguan pada kabel seperti kabel putus atau hal lainnya,  pembimbing akan mendatangi lokasi kabel FO yang ditanam terlebih dahulu untuk melakukan pengecekan. Setelah itu pembimbing akan pergi ketempat kabel itu dilaporkan mengalami ngangguan dan melakukan pengukuran redaman.

C.   Rumusan Masalah

Sebelum melakukan pengukuran redaman pada kabel FO, kabel yang mengalami gangguan harus di cek terlebih dahulu dengan menggali tempat kabel FO ditanam, jika benar terdapat gangguan pada kabel tersebut para tim SKSO akan merakit dan menginstalasi ulang kabel tersebut.

D.   Pemecahan Masalah

1.      Menggali tempat di mana kabel tersebut ditanam, merakit dan menginstalasi ulang kabelnya. Penulis dan rekannya tidak bisa ikut membantu karena ini masalah serius yang harus dipercayakan oleh para staff yang sudah profesional.

Peralatan yang diperlukan adalah :
a.       Splicer alat untuk menyambungkan Fiber Optic
b.      Bensin dan Tisu untuk membersihkan core Fiber Optic agar tidak error saat melakukan penyambungan.
c.       Fiber Sttiper untuk mengupas kulit dari core Fiber Optic

2.      Kabel yang telah diperbaiki akan ditanam kembali. Setelah itu tim yang menangani Pengukuran Redaman kabel FO berangkat menuju Kantor Telkom wilayah Singosari dimana kabel tersebut di informasikan mengalami gangguan.

3.      Port yang terdapat diperangkat tersebut adalah tempat atau daerah yang dipasang kabel FO.

4.      Langkah-langkah pengukuran yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a.       Menghubungkan Fiber Optic ke OTDR
b.      Mengaktifkan OTDR.
c.       Melakukan pengaturan parameter pada OTDR.
d.      Menekan Tombol “Run/Stop” pada OTDR.
e.       Menunggu selama 1 menit (sesuai pengaturan awal OTDR).
f.       Grafik bending loss terbentuk.
g.      Grafik pada OTDR disimpan ke memory internal OTDR.
Karena pekerjaan ini harus Pembimbing yang mengopersaikan OTDR tersebut. Penulis hanya mengamati Pembimbing.

5.      Jika sudah selesai maka hasil dari Pengukuran tersebut akan dilaporkan ke Sentral.

Pendahuluan

A.    Latar Belakang

 Teknologi merupakan sesuatu yang sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia pada era globalisasi saat ini, yang menempatkannya untuk menjadi bagian terpenting dari kehidupan sebagai sarana untuk mempermudah pekerjaankerja manusia dan untuk memperoleh informasi yang tidak kita ketahui. Salah satu teknologi yang menjadi pedoman manusia untuk memperoleh informasi maupun data-data dijaman sekarang ini adalah internet. Dengan internet manusia dapat melihat peristiwa-peristiwa dari berbagai belahan dunia.
Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan yang lebih tentang teknologi informasi dan komunikasi serta diperlukan pengguna yang handal dari segi sumber daya manusianya. Maka didirikanlah sekolah Menengah Kejuruan Telekomunikasi Sandhy Putra Banjarbaru, Kalimantan Selatan yang memiliki dua Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) serta Teknik Jaringan Akses (TJA) yang saling melengkapi satu sama lain sebagai penyedia jaringan dan pengendali jaringan.
Untuk lebih memperkokoh skill dan keterampilan siswanya maka siswa Wajib melaksanakan kegiatan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yang berbeda pelaksanaannya dengan pendidikan di sekolah, dimana para siswa diperkenalkan langsung dengan dunia usaha/industri (DU/DI) dan akan mendapat pengakuan berupa pemberian sertifikat.
Pelaksanaan PSG didasari pada perjanjian kerjasama antara PT. Telekomunikasi Indonesia dengan Yayasan Sandhykara Putra Telkom Nomor : TEL. 175/ HK810 / HRC60/ 2012 dan Nomor : PKS. 09/ PDD / DPPP- YSPT/V/2012. Tentang : PELAKSANAAN PENDIDIKAN SISTEM


GANDA (PSG) TERHADAP Sekolah Menengah Kejuruan yang berada di bawah pembinaan Yayasan Sandhykara Putra Telkom untuk diberikan kesempatan guna memanfaatkan fasilitas TELKOM melalui Pendidikan Sistem Ganda.
      Dengan perkembangan teknologi dalam bidang telekomunikasi memungkinkan penyediaan sarana telekomunikasi dalam biaya yang relatif lebih rendah, mutu pelayanan yang tinggi, cepat, aman, serta ditunjang oleh kapasitas yang besar dalam pengiriman informasi. Dalam prosedur  transmisi sinyal informasi  ada dua aspek mendasar yang harus dipenuhi, yaitu ketepatan waktu penerimaan (time transperacy) dan penerimaan informasi dengan benar (information transparency), dan dengan menggunakan Sistem Komunikasi Serat Optik (SKSO) syarat mendasar dari transmisi dapat terpenuhi. Karakteristik dari media transmisi serat optik tersebut adalah mempunyai lebar bidang frekuensi (bandwith) yang besar, redaman rendah, ukuran lebih kecil dan lebih ringan, biaya murah, tahan terhadap noise dan minim terhadap percakapan silang (cross talk)
Namun dengan berbagai keunggulan itu bukan berarti Sistem Komunikasi Serat Optik (SKSO) yang ada saat ini sudahlah sempurna dan tidak memiliki permasalahan. Permasalahan utama dan yang sering terjadi dalam serat optik adalah hilang nya energi cahaya di dalam serat optik. Pada dasarnya hilangnya cahaya di dalam serat optik disebabkan dua hal : bahan inti serat optik yang kotor dan cahaya dibelokan kearah yang salah. Salah satu penyebab pembelokan cahaya kearah yang salah adalah teknik penyambungan yang kurang baik. Untuk melakukan pengukuran yang tepat, digunakan alat ukur bernama  Optical Time Domain Reflector atau OTDR. Prinsip alat iniadalah menembakan laser ke jaringan serat optik yang akan  di ukur lalu sinar laser  ditembakan akan memantul di dinding dinding core serat optik. Dan akan di analisa oleh alat ukur tentang hasil pemantulan sebagai indikator baik tidaknya jaringan serat optik. Dengan  latar belakang inilah penulis ingin mengangkat tema tentang Sistem Operasional Prosedur OTDR  (OPTICAL TIME DOMAIN REFELCTOMETER)  sesuai yang penulis pelajari selama melakukan Praktek Sistem Ganda (PSG) di PT. TELKOM Area Network (ARNET) Malang.

B.     Maksud dan Tujuan

1.    Maksud dari pelaksanaan PSG

Adapun maksud pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) ini adalah untuk memperkenalkan para siswa/siswi SMK Telekomunikasi Sandhy Putra Banjarbaru pada dunia usaha/industri (DU/DI) secara nyata yang tentunya berbeda jauh dengan pembelajaran yang diberikan disekolah dengan aspek hampir semua pekerjaan dilakukan secara praktek dan tidak banyak memerlukan teori. Karena sebagian teori sudah dipelajari di sekolah. Pendidikan Sistem Ganda (PSG) ini juga dimaksudkan untuk memperluas dan menambah wawasan siswa/siswi serta lebih memperkokoh lagi skill dan keterampilan siswa/siswi SMK Telekomunikasi Sandhy Putra Banjarbaru agar siap menjadi tenaga kerja yang ahli dan professional yang dibutuhkan oleh dunia usaha/industry (DU/DI) sekarang.

2.    Tujuan dari pelaksanaan PSG

Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) bertujuan untuk :
a.       Menambah serta memperluas wawasan dan pengetahuan siswa/siswi  tentang teknologi informasi dan komunikasi yang belum pernah didapatkan disekolah.
b.      Memperkokoh skill dan keterampilan siswa/siswi sebagai modal  untuk menjadi tenaga kerja yang ahli dan profesional dari berbagai bidang yang dipilih.
c.       Mempersiapkan tenaga kerja dimasa yang akan datang sebagai regenerasi untuk memajukan perusahaan dibidang telekomunikasi serta mengembangkan berbagai teknologi baru.
d.      Menghasilkan lulusan-lulusan yang memiliki keahlian professional, mempunyai semangat kerja yang tinggi, kreatif, kompetitif, berwawasan luas dan memiliki sumber daya manusia yang optimal.
e.       Memberikan kesempatan bagi siswa yang berpotensi untuk menjadi tenaga kerja yang terampil dan produktif berdasarkan pengakuan standar potensi serta memberikan penghargaan terhadap Pengalaman kerja siswa/siswi berupa pemberian sertifikat.
f.       Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pada proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas dan professional.

3.    Maksud penyusunan laporan PSG

Adapun maksud penyusunan laporan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) ini mencakup pada kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada saat Pendidikan Sistem Ganda (PSG) seperti Monitoring Sistem Komunikasi Serat Optik (SKSO), Validasi Data E1, Instalasi Kabel Fiber Optic, Sistem Operasional Prosedur OTDR dan sebagainya. Agar pembahasan pada penyusunan laporan ini lebih terarah penulis  akan membatasi kajian materi yang diangkat sebagai judul yaitu mengenai Sistem Operasional Prosedur OTDR (Optical Time Domain Reflectometer).

4.    Tujuan penyusunan Laporan PSG

a.       Sebagai Evaluasi Belajar Tahap Akhir yang merupakan salah satu persyaratan kelulusan SMK Telekomunikasi Sandhy Putra Banjarbaru.
b.      Sebagai Evaluasi dari hasil kerja Pendidikan Sistem Ganda yang telah dilaksanakan.
c.       Sebagai Pelengkap persyaratan uji koimpetensi dan nilai PSG SMK Telekomunikasi Sandhy Putra Banjarbaru.
d.      Untuk Menambah perbendaharaan perpustakaan sekolah serta sebagai referensi untuk peserta magang selanjutnya,
e.       Sebagai bahan pertimbangan antara ilmu yang dipelajari disekolah dengan ilmu yang dipelajari pada saat Pendidikan Sistem Ganda.

C.    Batasan Masalah

Penyusunan laporan ini mencakup pada kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada saat Pendidikan Sistem Ganda (PSG) seperti  Penyambungan fiber optik, survei titik koordinat, Validasi Data E1 dan sebagainya. Agar pembahasan pada penyusunan laporan ini lebih terarah penulis  akan membatasi kajian materi yang diangkat sebagai judul yaitu mengenai Standar Operasional Prosedur OTDR (Optical Time Domain Reflectometer).

D.    Metode

Metode yang penulis gunakan untuk penulisan laporan mengenai
OTDR (Optical Time Domain Reflection) ini adalah sebagai berikut:
1.    Metode Praktikum
Merupakan metode yang dilakukan penulis dengan cara ikut bekerja langsung ditempat kegiatan Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
2.    Metode Observasi
Merupakan metode yang dilakukan penulis dengan cara mengamati objek dan permasalahan yang terjadi pada organisasi tempat kerja praktek, terutama yang berhubungan tentang dunia informasi.
3.    Metode Wawancara
Merupakan metode yang dilakukan penulis dengan cara tanya jawab secara langsung, hal ini dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan di dalam penyusunan laporan.

4.    Metode Kepustakaan
Merupakan metode yang dilakukan penulis dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan penelitian serta melakukan browsing ke situs-situs di internet.
5.    Metode Industri

Merupakan metode yang dilakukan penulis dengan cara mengikuti kegiatan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) secara langsung.

Kata Pengantar


Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan hidayah-Nya jualah penulis dapat menyelesaikan kegiatan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) hingga pada akhirnya tersusunlah laporan ini sebagai pelengkap persyaratan kelulusan SMK Telekomunikasi Sandhy Putra Banjarbaru.
Laporan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) ini disusun berdasarkan apa yang penulis kerjaakan di PT. Telekomunikasi, Tbk. Divisi Infrastruktur Telekomunikasi Area Network Malang dan laporan ini sebagai bukti tertulis bahwa penulis sudah melaksanakan dan menyelesaikan Laporan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) dengan baik.
Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) ini juga bertujuan untuk menambah pemahaman, keterampilan dan skill dalam pelaksanaan praktek kerja di lapangan dan merupakan sarana yang tepat untuk menganalisa dan membandingkan perbedaan antara teori yang didapatkan selama di SMK Telekomunikasi Sandhy Putra dengan kenyataan yang terjadi di lapangan.
Penulis menyadari bahwa kelancaran dalam melaksanakan PSG dan pembuatan laporan ini tidak terlepas dari bantuan (moral & spiritual)  dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada :
1.      Allah SWT karena atas berkat, rahmat dan izin-Nya lah penulis dapat menyelesaikan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) dengan sebaik-baiknya.
2.      Orang Tua dan seluruh keluarga yang telah memberikan dorongan dan motivasi baik moral, spiritual, maupun material.
3.      Bapak Hanry Sucahyo, selaku Assisten Manager Administration dan Logistik yang telah membantu untuk mengetahui seluk beluk ARNET Malang
4.      Bapak Murtado, selaku pembimbing I lapangan selama saya melaksanakan Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
5.      Bapak Mundri Prayitno, selaku pembimbing II lapangan selama saya melaksanakan Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
6.      Bapak Suprayogi, selaku pembimbing III lapangan selama saya melaksanakan Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
7.      Bapak Abdul Karim selaku Kepala Sekolah SMK Telkom Sandhy Putra Banjarbaru yang telah membantu dalam hal komunikasi dan penanggung jawab prakerin
8.      Bapak M.Husnul Ridho, selaku Koordinator Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
9.      Bapak Ahmad Taufiq, selaku Sekretaris Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
10.  Ibu Yeni Susantiningsih, selaku Bendahara Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
11.  Seluruh karyawan dan staff ARNET Malang yang telah telah membantu penulis selama kegiatan PSG berlangsung.
12.  Teman-teman angkatan XIV yang telah yang telah memberikan dukungan moral maupun spiritual serta pengalamannya yang tentunya tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam laporan ini tentunya banyak sekali kekurangan dan ketidak sempurnaan untuk itu penulis mengharapkan
kritik dan saran dari para pembaca agar laporan ini lebih baik lagi.
Akhir kata, semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan
menjadi acuan serla bahan bagi si pembaca dan bermanfaat bagi kita

semua terima kasih.

Jumat, 17 Oktober 2014

     Sup guys :D !!! hari ini saya akan menjelaskan teori-teori dari salah satu pekerjaan yang saya lakukan saat magang yaitu.....Sistem Operasional Prosedur OTDR (Optical Time Domain Reflectometer). NAH!!! disini saya akan menjelaskan apa itu OTDR, Fungsinya dan lain-lain.

Pengertian OTDR (Optical Time Domain Reflectometer)

OTDR (Optical Time Domain Reflectometer) adalah sebuah sistem yang digunakan untuk mengukur dan mengetest serat optik. Sebuah serat optik yang telah dipasang dan berjalan hanya dapat di ukur dan ditest oleh OTDR, baik dalam hal panjang gelombang multimode atau single mode.
OTDR dapat menganalisis setiap dari jarak akan insertion loss, reflection, dan loss  yang muncul pada setiap titik, serta dapat menampilkan informasi-informasi tersebut di layar tampilan.

OTDR juga dapat memaintain akan redaman maksimum yang di ijinkan akibat radius bending baik macro bending (redaman geometri yang terjadi pada saat instalasi) atau micro bending (redaman geometri akibat adanya ketidakteraturan pada bidang batas yang idealnya adalah datar terjadi pada saat fabrikasi), parameter di atas dapat diukur oleh OTDR sehingga dalam penyambungan dapat diantisipasi redaman yang terlalu tinggi.

Fungsi OTDR

Beberapa fungsi yang dapat dilakukan oleh OTDR yaitu :

1.   Mengukur Loss per-satuan panjang

Loss pada saat instalasi serat optik mengasumsikan redaman serat optik tertentu dalam loss persatuan panjang. OTDR dapat mengukur redaman sebelum dan setelah instalasi sehingga dapat memeriksa adanya


ketidak normalan seperti bengkokan (bend) atau beban yang tidak diinginkan.

2.   Mengevaluasi sambungan dan konektor

Pada saat instalasi OTDR dapat memastikan apakah redaman sambungan dan konektor masih berada dalam batas yang diperbolehkan.

3.   Fault Location

Fault seperti letaknya serat optik atau sambungan dapat terjadi pada saat setelah instalasi, OTDR dapat menunjukan lokasi fault-nya atau ketidaknormalan tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan melihat jarak terjadinya end of fiber pada OTDR, jika kurang dari jarak sebenarnya maka pada jarak tersebut terjadi kebocoran/keretakan (asumsi set OTDR benar).

Prinsip Pengukuran OTDR

Dengan mengetahui indexs biasan (Index of Reflection, IoR) serat optik dan waktu pantulan balik yang diperlukan, OTDR dapat menghitung jarak yang dilalui oleh pantulan denyutan cahaya tadi. Selanjutnya OTDR dapat juga menentukan kuat pantulan denyutan cahaya dan memberi paparan hasil pelemahan melawan jarak serat optik yang diuji.

1.   Insertion Loss (Kehilangan Sisipan)

Hilangnya daya atau kekuatan isyarat atau sinyal semasa cahaya merambat sepanjang saluran transmisi atau kabel serat optik dan biasanya dinyatakan dalam dB. Kehilangan sisipan dapat juga dinyatakan sebagai perbandingan daya masukan atau yang dikirim PT, terhadap daya keluaran atau yang diterima PR.

2.   Reflection

Perubahan arah rambat cahaya kearah sisi (medium) asalnya, setelah menumbuk antarmuka dua medium. Hukum refleksi yaitu:
a.       Sinar insiden, sinar refleksi dan sumbu normal antarmuka ada pada satu bidang yang sama
b.      Sudut yang dibentuk antara masing-masing sinar insiden dan sinar refleksi terhadap sumbu normal adalah sama besar.
c.       Jarak tempuh sinar insiden dan sinar refleksi bersifat reversible.

3.   Loss yang muncul di setiap titik

Untuk kemudian dari ketiga hal diatas akan ditampilkan dalam layar (screen) yang akan memudahkan bagi seseorang teknisi kabel serat optik dalam melakukan proses perbaikan terhadap jaringan kabel serat optik.

Prinsip Kerja OTDR

OTDR beroperasi seperti radar.Seperti yang telah kita ketahui, radar terdiri dari perangkat pengirim dan penerima tersinkronisasi yang mengeluarkan gelombang radio. Radar kemudian memperoses refleksi dari gelombang tersebut (jika mengenai objek tertentu) untuk ditampilkan dan digunakan terutama untuk mendeteksi dan mengetahui lokasi dari suatu objek (misalnya pesawat terbang).
OTDR membangkitkan pulsa cahaya dengan daya yang tinggi, kemudian mengambil sampel dari cahaya yang kembali. OTDR kemudian meng-konversi waktu sampel menjadi jarak:
Jarak = kecepatan x waktu. Fenomena yang dimanfaatkan oleh OTDR yaitu Backscatter.


Cara Kerja OTDR

Berikut mengenai cara kerja OTDR :
a.         Sinyal-sinyal cahaya dimasukkan ke dalam serat optik,
b.        Sebagian sinyal dipantulkan kembali dan diterima oleh penerima,
c.         Sinyal balik yang diterima akan dinyatakan sebagai loss,
d.        Waktu tempuh sinyal digunakan untuk menghitung jarak.


Istilah Pada OTDR

1.      Dead Zone
Daerah pada serat optik dimana perubahan daya terjadi tidak secara linier, dan hal ini tidak dapat dianlisis. Panjang dead zone ini biasanya untuk serat optik yang ada dipasaran adalah 25 m. Pada OTDR, grafiknya akan terlihat seperti lonjakan daya sesaat pada awal serat optik.
2.      Dynamic Range
Panjang (jangkauan) maksimum yang dapat ditampilkan oleh OTDR pada sumbu horizontal.
3.      Even Zone
Lokasi dimana pengukuran tidak dapat dihasilkan karena efek pantul Fresnel, titik koneksi konektor, dan lain-lain.
4.      End of Fiber
Merupakan ujung dari fiber optik.

Hal-hal Umum yang Tidak Diperbolehkan pada OTDR

Ada beberapa hal yang tidak diperbolehkan pada saat mempergunakan OTDR, yaitu:
1.    Mencabut fiber connection pada saat Laser ON,
2.    Menyentuh screen (layar tampilan) dengan benda keras.

 Persiapan Sebelum Menggunakan OTDR

 Sebelum mempergunakan OTDR ada beberapa hal yang perlu dilakukan sebelum dioperasikan, diantaranya yaitu:
1.    Menentukan panjang gelombang yang akan disalurkan dalam serat optik,
2.    Menentukan distance range,  panjang serat optik yang akan diukur,
3.    Menentukan pulse width, ini berguna untuk tingkat ketelitian.

Hal-hal yang Harus Diperhatikan Dalam Mempergunakan OTDR

Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan:
1.      Jangan melihat laser secara langsung, karena berbahaya bagi mata,
2.      Konektor harus bersih, agar didapat hasil yang baik,
3.      Tegangan catuan yang diijinkan,
4.      Penanganan kabel konektor,
5.      Kemampuan spesifik dari peralatan.

Agar OTDR dapat bekerja dengan baik, harus dihindari hal-hal sebagai berikut:
1.      Vibrasi yang kuat,
2.      Kelembaman yang tinggi atau kotor (debu),
3.      Dihadapkan langsung ke matahari,
4.      Daerah gas reakti

Moga postingan ini bermanfaat bagi pembaca...AMIN YA ALLAH!!!