Rabu, 03 Februari 2016
Jumat, 24 Oktober 2014
Visi dan Misi
Visi
Membentuk perusahaan yang berwawasan global dan siap bersaing secara global.
Membentuk tim kerja yang kreatif, solid, inovatif, unggul, sehat yang siap bersaing dalam era globalisasi.
Mengatasi pengangguran dengan membuka lapangan kerja yang seluas-luasnya di berbagai bidang sesuai dengan segment pasar dan permintaan.
Misi
Membawa tim kerja ke arah atmosfir kerja yang positif dan konstruktif.
Membentuk Lingkungan kerja yang kreatif, inovatif, kompeten secara sehat, adil, non deskriminatif.
Membentuk SDM yang tangguh dan siap bersaing secara sehat, maju, berkarakter dan sanggup berkompetisi secara global.
Menjadi Perusahaan yang profesional, berteknologi tinggi, mampu menghasilkan laba dan pertumbuhan usaha yang menjamin eksistensi perusahaan melalui penguasaan pasar nasional dan internasional, dan mampu memenuhi kewajiban kepada stake holder.
Rabu, 22 Oktober 2014
Hasil Praktek Kerja
A. Pekerjaan yang Dilakukan
Pekerjaan-pekerjaan
yang penulis lakukan saat Pendidikan Sistem Ganda (PSG) seperti melakukan Pengukuran Redaman kabel
Fiber Optic, belajar Perakitan dan Instalasi Kabel Fiber Optik, Validasi Data E1, dan lain-lain.
Namun untuk lebih
terarah penulis akan melaporkan suatu kegiatan yang berkaitan dengan laporan
ini, yaitu mengenai Pengukuran Redaman
Kabel FO.
B.
Prosedur
Kerja
Pembimbing dihubungi
oleh pihak Sentral
dan diberitahukan
bahwa ada gangguan pada kabel seperti kabel putus atau hal
lainnya, pembimbing akan mendatangi lokasi kabel FO yang ditanam terlebih
dahulu untuk melakukan pengecekan. Setelah itu pembimbing akan pergi ketempat kabel itu
dilaporkan mengalami ngangguan dan melakukan pengukuran redaman.
C.
Rumusan
Masalah
Sebelum
melakukan pengukuran redaman pada kabel FO, kabel yang mengalami gangguan harus
di cek terlebih dahulu dengan menggali tempat kabel FO ditanam, jika benar
terdapat gangguan pada kabel tersebut para tim SKSO akan merakit dan
menginstalasi ulang kabel tersebut.
D.
Pemecahan
Masalah
1.
Menggali tempat di
mana kabel tersebut ditanam, merakit dan menginstalasi ulang kabelnya. Penulis
dan rekannya tidak bisa ikut membantu karena ini masalah serius yang harus
dipercayakan oleh para staff yang sudah profesional.
Peralatan yang diperlukan adalah :
a.
Splicer alat
untuk menyambungkan Fiber Optic
b.
Bensin dan Tisu
untuk membersihkan core Fiber Optic agar tidak error saat melakukan
penyambungan.
c.
Fiber Sttiper untuk
mengupas kulit dari core Fiber Optic
2.
Kabel yang telah
diperbaiki akan ditanam kembali. Setelah itu tim yang menangani Pengukuran
Redaman kabel FO berangkat menuju Kantor Telkom wilayah Singosari dimana kabel
tersebut di informasikan mengalami gangguan.
3.
Port yang terdapat
diperangkat tersebut adalah tempat atau daerah yang dipasang kabel FO.
4.
Langkah-langkah
pengukuran yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a.
Menghubungkan Fiber Optic ke OTDR
b.
Mengaktifkan OTDR.
c.
Melakukan pengaturan
parameter pada OTDR.
d.
Menekan Tombol “Run/Stop” pada OTDR.
e.
Menunggu selama 1
menit (sesuai pengaturan awal OTDR).
f.
Grafik bending loss
terbentuk.
g.
Grafik pada OTDR
disimpan ke memory internal OTDR.
Karena pekerjaan ini harus Pembimbing yang mengopersaikan
OTDR tersebut. Penulis hanya mengamati Pembimbing.
5.
Jika sudah selesai
maka hasil dari Pengukuran tersebut akan dilaporkan ke Sentral.
Pendahuluan
A.
Latar
Belakang
Teknologi
merupakan sesuatu yang sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia pada era
globalisasi saat ini, yang menempatkannya untuk menjadi bagian terpenting dari
kehidupan sebagai sarana untuk mempermudah pekerjaankerja manusia dan untuk
memperoleh informasi yang tidak kita ketahui. Salah satu teknologi yang menjadi
pedoman manusia untuk memperoleh informasi maupun data-data dijaman sekarang
ini adalah internet. Dengan internet manusia dapat melihat peristiwa-peristiwa
dari berbagai belahan dunia.
Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan yang lebih
tentang teknologi informasi dan komunikasi serta diperlukan pengguna yang
handal dari segi sumber daya manusianya. Maka didirikanlah sekolah Menengah
Kejuruan Telekomunikasi Sandhy Putra Banjarbaru, Kalimantan Selatan yang
memiliki dua Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) serta Teknik Jaringan
Akses (TJA) yang saling melengkapi satu sama lain sebagai penyedia jaringan dan
pengendali jaringan.
Untuk lebih memperkokoh skill dan keterampilan siswanya
maka siswa Wajib melaksanakan kegiatan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yang
berbeda pelaksanaannya dengan pendidikan di sekolah, dimana para siswa diperkenalkan
langsung dengan dunia usaha/industri (DU/DI) dan akan mendapat pengakuan berupa
pemberian sertifikat.
Pelaksanaan PSG didasari pada perjanjian kerjasama antara
PT. Telekomunikasi Indonesia dengan Yayasan Sandhykara Putra Telkom Nomor :
TEL. 175/ HK810 / HRC60/ 2012 dan Nomor : PKS. 09/ PDD / DPPP- YSPT/V/2012.
Tentang : PELAKSANAAN PENDIDIKAN SISTEM
GANDA
(PSG) TERHADAP Sekolah Menengah Kejuruan yang berada di bawah pembinaan Yayasan
Sandhykara Putra Telkom untuk diberikan kesempatan guna memanfaatkan fasilitas
TELKOM melalui Pendidikan Sistem Ganda.
Dengan perkembangan teknologi dalam bidang
telekomunikasi memungkinkan penyediaan sarana telekomunikasi dalam biaya yang
relatif lebih rendah, mutu pelayanan yang tinggi, cepat, aman, serta ditunjang
oleh kapasitas yang besar dalam pengiriman informasi. Dalam prosedur transmisi sinyal informasi ada dua aspek mendasar yang harus dipenuhi,
yaitu ketepatan waktu penerimaan (time
transperacy) dan penerimaan informasi dengan benar (information transparency), dan dengan menggunakan Sistem Komunikasi
Serat Optik (SKSO) syarat mendasar dari transmisi dapat terpenuhi.
Karakteristik dari media transmisi serat optik tersebut adalah mempunyai lebar
bidang frekuensi (bandwith) yang
besar, redaman rendah, ukuran lebih kecil dan lebih ringan, biaya murah, tahan
terhadap noise dan minim terhadap percakapan silang (cross talk)
Namun dengan berbagai keunggulan itu bukan berarti Sistem
Komunikasi Serat Optik (SKSO) yang ada saat ini sudahlah sempurna dan tidak
memiliki permasalahan. Permasalahan utama dan yang sering terjadi dalam serat
optik adalah hilang nya energi cahaya di dalam serat optik. Pada dasarnya
hilangnya cahaya di dalam serat optik disebabkan dua hal : bahan inti serat
optik yang kotor dan cahaya dibelokan kearah yang salah. Salah satu penyebab
pembelokan cahaya kearah yang salah adalah teknik penyambungan yang kurang
baik. Untuk melakukan pengukuran yang tepat, digunakan alat ukur bernama Optical Time Domain Reflector atau OTDR.
Prinsip alat iniadalah menembakan laser ke jaringan serat optik yang akan di ukur lalu sinar laser ditembakan akan memantul di dinding dinding
core serat optik. Dan akan di analisa oleh alat ukur tentang hasil pemantulan
sebagai indikator baik tidaknya jaringan serat optik. Dengan latar belakang inilah penulis ingin
mengangkat tema tentang Sistem Operasional Prosedur OTDR (OPTICAL TIME DOMAIN REFELCTOMETER) sesuai yang penulis pelajari selama melakukan
Praktek Sistem Ganda (PSG) di PT. TELKOM Area Network (ARNET) Malang.
B.
Maksud dan
Tujuan
1.
Maksud dari pelaksanaan PSG
Adapun maksud pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
ini adalah untuk memperkenalkan para siswa/siswi SMK Telekomunikasi Sandhy
Putra Banjarbaru pada dunia usaha/industri (DU/DI) secara nyata yang tentunya
berbeda jauh dengan pembelajaran yang diberikan disekolah dengan aspek hampir
semua pekerjaan dilakukan secara praktek dan tidak banyak memerlukan teori.
Karena sebagian teori sudah dipelajari di sekolah. Pendidikan Sistem Ganda
(PSG) ini juga dimaksudkan untuk memperluas dan menambah wawasan siswa/siswi
serta lebih memperkokoh lagi skill dan keterampilan siswa/siswi SMK
Telekomunikasi Sandhy Putra Banjarbaru agar siap menjadi tenaga kerja yang ahli
dan professional yang dibutuhkan oleh dunia usaha/industry (DU/DI) sekarang.
2.
Tujuan dari pelaksanaan PSG
Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) bertujuan untuk
:
a.
Menambah serta
memperluas wawasan dan pengetahuan siswa/siswi
tentang teknologi informasi dan komunikasi yang belum pernah didapatkan
disekolah.
b.
Memperkokoh skill
dan keterampilan siswa/siswi sebagai modal
untuk menjadi tenaga kerja yang ahli dan profesional dari berbagai
bidang yang dipilih.
c.
Mempersiapkan
tenaga kerja dimasa yang akan datang sebagai regenerasi untuk memajukan
perusahaan dibidang telekomunikasi serta mengembangkan berbagai teknologi baru.
d.
Menghasilkan
lulusan-lulusan yang memiliki keahlian professional, mempunyai semangat kerja
yang tinggi, kreatif, kompetitif, berwawasan luas dan memiliki sumber daya
manusia yang optimal.
e.
Memberikan kesempatan
bagi siswa yang berpotensi untuk menjadi tenaga kerja yang terampil dan
produktif berdasarkan pengakuan standar potensi serta memberikan penghargaan
terhadap Pengalaman kerja siswa/siswi berupa pemberian sertifikat.
f.
Meningkatkan
efisiensi dan efektifitas pada proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja
yang berkualitas dan professional.
3.
Maksud penyusunan laporan PSG
Adapun maksud penyusunan laporan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) ini mencakup
pada kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada saat Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
seperti Monitoring Sistem Komunikasi Serat Optik (SKSO), Validasi Data E1, Instalasi Kabel Fiber Optic, Sistem Operasional
Prosedur OTDR dan sebagainya. Agar pembahasan pada penyusunan laporan ini lebih
terarah penulis akan membatasi kajian
materi yang diangkat sebagai judul yaitu mengenai Sistem Operasional Prosedur
OTDR (Optical Time Domain Reflectometer).
4.
Tujuan penyusunan Laporan PSG
a.
Sebagai Evaluasi
Belajar Tahap Akhir yang merupakan salah satu persyaratan kelulusan SMK
Telekomunikasi Sandhy Putra Banjarbaru.
b.
Sebagai Evaluasi
dari hasil kerja Pendidikan Sistem Ganda yang telah dilaksanakan.
c.
Sebagai Pelengkap
persyaratan uji koimpetensi dan nilai PSG SMK Telekomunikasi Sandhy Putra
Banjarbaru.
d.
Untuk Menambah
perbendaharaan perpustakaan sekolah serta sebagai referensi untuk peserta
magang selanjutnya,
e.
Sebagai bahan
pertimbangan antara ilmu yang dipelajari disekolah dengan ilmu yang dipelajari
pada saat Pendidikan Sistem Ganda.
C.
Batasan
Masalah
Penyusunan laporan ini mencakup pada kegiatan-kegiatan
yang dilakukan pada saat Pendidikan Sistem Ganda (PSG) seperti Penyambungan fiber optik, survei titik koordinat,
Validasi Data E1 dan sebagainya. Agar pembahasan pada penyusunan laporan ini
lebih terarah penulis akan membatasi
kajian materi yang diangkat sebagai judul yaitu mengenai Standar
Operasional Prosedur OTDR (Optical Time Domain Reflectometer).
D.
Metode
Metode yang penulis gunakan untuk penulisan laporan mengenai
OTDR (Optical
Time Domain Reflection) ini
adalah sebagai berikut:
1.
Metode Praktikum
Merupakan metode yang dilakukan penulis dengan cara ikut
bekerja langsung ditempat kegiatan Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
2.
Metode Observasi
Merupakan metode yang dilakukan penulis dengan cara
mengamati objek dan permasalahan yang terjadi pada organisasi tempat kerja
praktek, terutama yang berhubungan tentang dunia informasi.
3.
Metode Wawancara
Merupakan metode yang dilakukan penulis dengan cara tanya
jawab secara langsung, hal ini dilakukan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan di dalam penyusunan laporan.
4.
Metode Kepustakaan
Merupakan metode yang dilakukan penulis dengan cara
membaca dan mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan penelitian serta
melakukan browsing ke situs-situs di
internet.
5.
Metode Industri
Merupakan metode yang dilakukan penulis dengan cara mengikuti kegiatan
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) secara langsung.
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan
Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan hidayah-Nya jualah penulis dapat menyelesaikan
kegiatan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) hingga pada akhirnya tersusunlah laporan
ini sebagai pelengkap persyaratan kelulusan SMK Telekomunikasi Sandhy Putra
Banjarbaru.
Laporan Pendidikan
Sistem Ganda (PSG) ini disusun berdasarkan apa yang penulis kerjaakan di PT. Telekomunikasi,
Tbk. Divisi Infrastruktur Telekomunikasi Area Network Malang dan laporan ini
sebagai bukti tertulis bahwa penulis sudah melaksanakan dan menyelesaikan
Laporan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) dengan baik.
Pelaksanaan Pendidikan
Sistem Ganda (PSG) ini juga bertujuan untuk menambah pemahaman, keterampilan
dan skill dalam pelaksanaan praktek kerja di lapangan dan merupakan sarana yang
tepat untuk menganalisa dan membandingkan perbedaan antara teori yang
didapatkan selama di SMK Telekomunikasi Sandhy Putra dengan kenyataan yang
terjadi di lapangan.
Penulis menyadari
bahwa kelancaran dalam melaksanakan PSG dan pembuatan laporan ini tidak
terlepas dari bantuan (moral & spiritual)
dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar besarnya kepada :
1.
Allah SWT karena
atas berkat, rahmat dan izin-Nya lah penulis dapat menyelesaikan Pendidikan
Sistem Ganda (PSG) dengan sebaik-baiknya.
2.
Orang Tua dan
seluruh keluarga yang telah memberikan dorongan dan motivasi baik moral,
spiritual, maupun material.
3.
Bapak Hanry
Sucahyo, selaku Assisten Manager Administration dan Logistik yang telah
membantu untuk mengetahui seluk beluk ARNET Malang
4.
Bapak Murtado,
selaku pembimbing I lapangan selama saya melaksanakan Pendidikan Sistem Ganda
(PSG)
5.
Bapak Mundri
Prayitno, selaku pembimbing II lapangan selama saya melaksanakan Pendidikan
Sistem Ganda (PSG)
6.
Bapak Suprayogi,
selaku pembimbing III lapangan selama saya melaksanakan Pendidikan Sistem Ganda
(PSG)
7.
Bapak Abdul Karim
selaku Kepala Sekolah SMK Telkom Sandhy Putra Banjarbaru yang telah membantu
dalam hal komunikasi dan penanggung jawab prakerin
8.
Bapak M.Husnul
Ridho, selaku Koordinator Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
9.
Bapak Ahmad Taufiq,
selaku Sekretaris Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
10. Ibu Yeni Susantiningsih, selaku Bendahara Pendidikan
Sistem Ganda (PSG)
11. Seluruh karyawan dan staff ARNET Malang yang telah telah
membantu penulis selama kegiatan PSG berlangsung.
12. Teman-teman angkatan XIV yang telah yang telah memberikan
dukungan moral maupun spiritual serta pengalamannya yang tentunya tidak dapat
saya sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam
laporan ini tentunya banyak sekali kekurangan dan ketidak sempurnaan untuk itu
penulis mengharapkan
kritik dan saran dari para pembaca agar laporan ini lebih
baik lagi.
Akhir kata, semoga laporan ini
dapat menambah pengetahuan dan
menjadi acuan serla bahan bagi si pembaca dan bermanfaat
bagi kita
semua terima kasih.
Jumat, 17 Oktober 2014
Sup guys :D !!! hari ini saya akan menjelaskan teori-teori dari salah satu pekerjaan yang saya lakukan saat magang yaitu.....Sistem Operasional Prosedur OTDR (Optical Time Domain Reflectometer). NAH!!! disini saya akan menjelaskan apa itu OTDR, Fungsinya dan lain-lain.
Pengertian
OTDR (Optical Time
Domain Reflectometer)
OTDR (Optical Time Domain Reflectometer)
adalah sebuah sistem yang digunakan untuk mengukur dan mengetest serat optik.
Sebuah serat optik yang telah dipasang dan berjalan hanya dapat di ukur dan
ditest oleh OTDR, baik dalam hal panjang gelombang multimode atau single mode.
OTDR dapat
menganalisis setiap dari jarak akan insertion
loss, reflection, dan loss
yang muncul pada setiap titik, serta dapat menampilkan
informasi-informasi tersebut di layar tampilan.
OTDR juga
dapat memaintain akan redaman maksimum yang di ijinkan akibat radius bending
baik macro bending (redaman geometri
yang terjadi pada saat instalasi) atau micro
bending (redaman geometri akibat adanya ketidakteraturan pada bidang batas
yang idealnya adalah datar terjadi pada saat fabrikasi), parameter di atas
dapat diukur oleh OTDR sehingga dalam penyambungan dapat diantisipasi redaman
yang terlalu tinggi.
Fungsi OTDR
Beberapa fungsi yang dapat dilakukan oleh OTDR yaitu :
1.
Mengukur Loss
per-satuan panjang
Loss pada saat
instalasi serat optik mengasumsikan redaman serat optik tertentu dalam loss persatuan panjang. OTDR dapat
mengukur redaman sebelum dan setelah instalasi sehingga dapat memeriksa adanya
ketidak normalan seperti
bengkokan (bend) atau beban yang
tidak diinginkan.
2.
Mengevaluasi sambungan dan konektor
Pada saat instalasi
OTDR dapat memastikan apakah redaman sambungan dan konektor masih berada dalam
batas yang diperbolehkan.
3.
Fault
Location
Fault seperti
letaknya serat optik atau sambungan dapat terjadi pada saat setelah instalasi,
OTDR dapat menunjukan lokasi fault-nya atau
ketidaknormalan tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan melihat jarak
terjadinya end of fiber pada OTDR,
jika kurang dari jarak sebenarnya maka pada jarak tersebut terjadi
kebocoran/keretakan (asumsi set OTDR benar).
Prinsip Pengukuran OTDR
Dengan mengetahui indexs biasan
(Index of Reflection, IoR) serat
optik dan waktu pantulan balik yang diperlukan, OTDR dapat menghitung jarak
yang dilalui oleh pantulan denyutan cahaya tadi. Selanjutnya OTDR dapat juga
menentukan kuat pantulan denyutan cahaya dan memberi paparan hasil pelemahan
melawan jarak serat optik yang diuji.
1.
Insertion
Loss (Kehilangan
Sisipan)
Hilangnya
daya atau kekuatan isyarat atau sinyal semasa cahaya merambat sepanjang saluran
transmisi atau kabel serat optik dan biasanya dinyatakan dalam dB. Kehilangan sisipan dapat juga
dinyatakan sebagai perbandingan daya masukan atau yang dikirim PT, terhadap daya keluaran atau yang diterima PR.
2.
Reflection
Perubahan arah rambat cahaya kearah sisi (medium)
asalnya, setelah menumbuk antarmuka dua medium. Hukum refleksi yaitu:
a.
Sinar insiden,
sinar refleksi dan sumbu normal antarmuka ada pada satu bidang yang sama
b.
Sudut yang dibentuk
antara masing-masing sinar insiden dan sinar refleksi terhadap sumbu normal
adalah sama besar.
c.
Jarak tempuh sinar
insiden dan sinar refleksi bersifat reversible.
3.
Loss yang muncul di setiap titik
Untuk
kemudian dari ketiga hal diatas akan ditampilkan dalam layar (screen) yang akan memudahkan bagi
seseorang teknisi kabel serat optik dalam melakukan proses perbaikan terhadap
jaringan kabel serat optik.
Prinsip
Kerja OTDR
OTDR beroperasi seperti radar.Seperti yang telah kita ketahui, radar
terdiri dari perangkat pengirim dan penerima tersinkronisasi yang mengeluarkan
gelombang radio. Radar kemudian memperoses refleksi dari gelombang tersebut
(jika mengenai objek tertentu) untuk ditampilkan dan digunakan terutama untuk
mendeteksi dan mengetahui lokasi dari suatu objek (misalnya pesawat terbang).
OTDR membangkitkan pulsa cahaya dengan daya yang tinggi, kemudian mengambil
sampel dari cahaya yang kembali. OTDR kemudian meng-konversi waktu sampel
menjadi jarak:
Jarak = kecepatan x waktu. Fenomena yang dimanfaatkan
oleh OTDR yaitu Backscatter.
Cara Kerja OTDR
Berikut mengenai cara kerja OTDR :
a.
Sinyal-sinyal
cahaya dimasukkan ke dalam serat optik,
b.
Sebagian sinyal
dipantulkan kembali dan diterima oleh penerima,
c.
Sinyal balik yang
diterima akan dinyatakan sebagai loss,
d.
Waktu tempuh sinyal
digunakan untuk menghitung jarak.
Istilah Pada
OTDR
1.
Dead Zone
Daerah pada serat optik dimana
perubahan daya terjadi tidak secara linier,
dan hal ini tidak dapat dianlisis. Panjang dead
zone ini biasanya untuk serat optik yang ada dipasaran adalah 25 m. Pada
OTDR, grafiknya akan terlihat seperti lonjakan daya sesaat pada awal serat
optik.
2.
Dynamic Range
Panjang (jangkauan) maksimum
yang dapat ditampilkan oleh OTDR pada sumbu horizontal.
3.
Even Zone
Lokasi dimana pengukuran tidak
dapat dihasilkan karena efek pantul Fresnel,
titik koneksi konektor, dan lain-lain.
4.
End of Fiber
Merupakan
ujung dari fiber optik.
Hal-hal Umum yang Tidak Diperbolehkan pada
OTDR
Ada beberapa hal yang tidak
diperbolehkan pada saat mempergunakan OTDR, yaitu:
1.
Mencabut fiber connection pada saat Laser ON,
2.
Menyentuh screen (layar tampilan) dengan benda
keras.
Persiapan Sebelum Menggunakan OTDR
Sebelum mempergunakan OTDR ada beberapa hal
yang perlu dilakukan sebelum dioperasikan, diantaranya yaitu:
1.
Menentukan panjang
gelombang yang akan disalurkan dalam serat optik,
2.
Menentukan distance range,
panjang serat optik yang akan diukur,
3.
Menentukan pulse width, ini berguna untuk tingkat
ketelitian.
Hal-hal yang
Harus Diperhatikan Dalam Mempergunakan OTDR
Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan:
1.
Jangan melihat
laser secara langsung, karena berbahaya bagi mata,
2.
Konektor harus
bersih, agar didapat hasil yang baik,
3.
Tegangan catuan
yang diijinkan,
4.
Penanganan kabel
konektor,
5.
Kemampuan spesifik
dari peralatan.
Agar OTDR dapat bekerja dengan
baik, harus dihindari hal-hal sebagai berikut:
1.
Vibrasi
yang kuat,
2.
Kelembaman yang
tinggi atau kotor (debu),
3.
Dihadapkan langsung
ke matahari,
4.
Daerah gas reakti
Moga postingan ini bermanfaat bagi pembaca...AMIN YA ALLAH!!!
Langganan:
Postingan (Atom)