Sup guys :D !!! hari ini saya akan menjelaskan teori-teori dari salah satu pekerjaan yang saya lakukan saat magang yaitu.....Sistem Operasional Prosedur OTDR (Optical Time Domain Reflectometer). NAH!!! disini saya akan menjelaskan apa itu OTDR, Fungsinya dan lain-lain.
OTDR (Optical Time Domain Reflectometer)
adalah sebuah sistem yang digunakan untuk mengukur dan mengetest serat optik.
Sebuah serat optik yang telah dipasang dan berjalan hanya dapat di ukur dan
ditest oleh OTDR, baik dalam hal panjang gelombang multimode atau single mode.
OTDR dapat
menganalisis setiap dari jarak akan insertion
loss, reflection, dan loss
yang muncul pada setiap titik, serta dapat menampilkan
informasi-informasi tersebut di layar tampilan.
OTDR juga
dapat memaintain akan redaman maksimum yang di ijinkan akibat radius bending
baik macro bending (redaman geometri
yang terjadi pada saat instalasi) atau micro
bending (redaman geometri akibat adanya ketidakteraturan pada bidang batas
yang idealnya adalah datar terjadi pada saat fabrikasi), parameter di atas
dapat diukur oleh OTDR sehingga dalam penyambungan dapat diantisipasi redaman
yang terlalu tinggi.
Beberapa fungsi yang dapat dilakukan oleh OTDR yaitu :
Loss pada saat
instalasi serat optik mengasumsikan redaman serat optik tertentu dalam loss persatuan panjang. OTDR dapat
mengukur redaman sebelum dan setelah instalasi sehingga dapat memeriksa adanya
ketidak normalan seperti
bengkokan (bend) atau beban yang
tidak diinginkan.
Pada saat instalasi
OTDR dapat memastikan apakah redaman sambungan dan konektor masih berada dalam
batas yang diperbolehkan.
Fault seperti
letaknya serat optik atau sambungan dapat terjadi pada saat setelah instalasi,
OTDR dapat menunjukan lokasi fault-nya atau
ketidaknormalan tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan melihat jarak
terjadinya end of fiber pada OTDR,
jika kurang dari jarak sebenarnya maka pada jarak tersebut terjadi
kebocoran/keretakan (asumsi set OTDR benar).
Dengan mengetahui indexs biasan
(Index of Reflection, IoR) serat
optik dan waktu pantulan balik yang diperlukan, OTDR dapat menghitung jarak
yang dilalui oleh pantulan denyutan cahaya tadi. Selanjutnya OTDR dapat juga
menentukan kuat pantulan denyutan cahaya dan memberi paparan hasil pelemahan
melawan jarak serat optik yang diuji.
Hilangnya
daya atau kekuatan isyarat atau sinyal semasa cahaya merambat sepanjang saluran
transmisi atau kabel serat optik dan biasanya dinyatakan dalam dB. Kehilangan sisipan dapat juga
dinyatakan sebagai perbandingan daya masukan atau yang dikirim PT, terhadap daya keluaran atau yang diterima PR.
Perubahan arah rambat cahaya kearah sisi (medium)
asalnya, setelah menumbuk antarmuka dua medium. Hukum refleksi yaitu:
a.
Sinar insiden,
sinar refleksi dan sumbu normal antarmuka ada pada satu bidang yang sama
b.
Sudut yang dibentuk
antara masing-masing sinar insiden dan sinar refleksi terhadap sumbu normal
adalah sama besar.
c.
Jarak tempuh sinar
insiden dan sinar refleksi bersifat reversible.
3.
Loss yang muncul di setiap titik
Untuk
kemudian dari ketiga hal diatas akan ditampilkan dalam layar (screen) yang akan memudahkan bagi
seseorang teknisi kabel serat optik dalam melakukan proses perbaikan terhadap
jaringan kabel serat optik.
OTDR beroperasi seperti radar.Seperti yang telah kita ketahui, radar
terdiri dari perangkat pengirim dan penerima tersinkronisasi yang mengeluarkan
gelombang radio. Radar kemudian memperoses refleksi dari gelombang tersebut
(jika mengenai objek tertentu) untuk ditampilkan dan digunakan terutama untuk
mendeteksi dan mengetahui lokasi dari suatu objek (misalnya pesawat terbang).
OTDR membangkitkan pulsa cahaya dengan daya yang tinggi, kemudian mengambil
sampel dari cahaya yang kembali. OTDR kemudian meng-konversi waktu sampel
menjadi jarak:
Jarak = kecepatan x waktu. Fenomena yang dimanfaatkan
oleh OTDR yaitu Backscatter.
Berikut mengenai cara kerja OTDR :
a.
Sinyal-sinyal
cahaya dimasukkan ke dalam serat optik,
b.
Sebagian sinyal
dipantulkan kembali dan diterima oleh penerima,
c.
Sinyal balik yang
diterima akan dinyatakan sebagai loss,
d.
Waktu tempuh sinyal
digunakan untuk menghitung jarak.
1.
Dead Zone
Daerah pada serat optik dimana
perubahan daya terjadi tidak secara linier,
dan hal ini tidak dapat dianlisis. Panjang dead
zone ini biasanya untuk serat optik yang ada dipasaran adalah 25 m. Pada
OTDR, grafiknya akan terlihat seperti lonjakan daya sesaat pada awal serat
optik.
2.
Dynamic Range
Panjang (jangkauan) maksimum
yang dapat ditampilkan oleh OTDR pada sumbu horizontal.
3.
Even Zone
Lokasi dimana pengukuran tidak
dapat dihasilkan karena efek pantul Fresnel,
titik koneksi konektor, dan lain-lain.
4.
End of Fiber
Merupakan
ujung dari fiber optik.
Ada beberapa hal yang tidak
diperbolehkan pada saat mempergunakan OTDR, yaitu:
1.
Mencabut fiber connection pada saat Laser ON,
2.
Menyentuh screen (layar tampilan) dengan benda
keras.
Sebelum mempergunakan OTDR ada beberapa hal
yang perlu dilakukan sebelum dioperasikan, diantaranya yaitu:
1.
Menentukan panjang
gelombang yang akan disalurkan dalam serat optik,
2.
Menentukan distance range,
panjang serat optik yang akan diukur,
3.
Menentukan pulse width, ini berguna untuk tingkat
ketelitian.
Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan:
1.
Jangan melihat
laser secara langsung, karena berbahaya bagi mata,
2.
Konektor harus
bersih, agar didapat hasil yang baik,
3.
Tegangan catuan
yang diijinkan,
4.
Penanganan kabel
konektor,
5.
Kemampuan spesifik
dari peralatan.
Agar OTDR dapat bekerja dengan
baik, harus dihindari hal-hal sebagai berikut:
1.
Vibrasi
yang kuat,
2.
Kelembaman yang
tinggi atau kotor (debu),
3.
Dihadapkan langsung
ke matahari,
4.
Daerah gas reakti